Untuk mendownload silahkan cari tombol download, jika tombol/link tidak tersedia silakan berikan komentar. Terimakasih atas kunjungannya.

PRINSIP PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Kembali lagi bersama saya di blog tetamatika, tetamatika memberikan berbagai administrasi guru, materi ajar, media pembelajaran yang berkaitan dengan pelajaran matematika. Akan tetapi kali ini saya akan membahas tentang materi yang ada pada saat guru pembelajar, yaitu mengenai Prinsip Perencanaan Pembelajaran. Materi ini pentung untuk dipahami oleh guru.



Menurut Nana Sudjana, perencanaan pembelajaran adalah “kegiatan memproyeksikan tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suatu pembelajaran yaitu dengan mengkoordinasikan (mengatur dan merespon) komponen-komponen pembelajaraan, sehingga arah kegiatan, isi kegiatan, cara penyampaaian kegiatan serta bagaimana mengukurnya menjadi jelas dan sistematis”. Ini berarti perencanaan pembelajaran pada dasarnya mengatur dan menetapkan komponen-komponen tujuan, bahan, metode atau teknik, serta evaluasi atau penilaian. Dari Pengertian tersebut dapat ditarik penegasan bahwa perencanaan pembelajaran adalah sebagai kegiatan yang terus menerus dan menyeluruh, dimulai dari penyusunan suatu rencana, evaluasi pelaksanaan dan hasil yang dicapai dari tujuan yang sudah ditetapkan.
 
Sementara dalam prakteknya, pengembangan perencanaan pembelajaran harus memperhatikan prinsip-prinsip sehingga proses yang ditempuh dapat dapat dilaksanakan secara efektif, Seorang guru yang ingin melibatkan diri dalam suatu kegiatan perencanaan, harus mengetahui prinsip-prinsip perencanaan, seperti yang dikemukakan oleh para ahli : 
Menurut Sagala, Prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran secara umum yang meliputi:
  1. Menetapkan apa yang mau dilakukan oleh guru, kapan dan bagaimana cara melakukannya dalam implementasi pembelajaran. 
  2. Membatasi sasaran atas dasar tujuan intruksional khusus dan menetapkan pelaksanaankerja untuk mencapai hasil yang maksimal melalui prosespenentuan target pembelajaran. 
  3. Mengembangkan alternatif-alternatif yang sesuai dengan strategi pembelajaran. 
  4. Mengumpulkan dan menganalisis iniformasi yang penting untuk mendukung kegiatan pembelajaran. 
  5. Mempersiapkan dan mengkomunikassikan rencana-rencana daan keputusan-keputusan yang berkaitan dengan pembelajaaran kepada pihak yang berkepentingan.
Menurut Mulyasa adalah:
  1. Kompetensi yang dirumuskan dalam perencanaan pembelajaran harus jelas, makin konkrit kompetensi makin mudah diamati, dan makin tepat kegiatan- -kegiatan yang harus dilakukan untuk membentuk kompetensi tersebut.
  2. Perencanaan pembelajaran harus sederhana dan fleksibel, serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran, dan pembentukan kompetensi siswa
  3. Kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam perencanaan pembelajaran harus menunjang, dan sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan.
  4. Perencanaaan pembelajaran yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh, serta jelas pencapaiannya.
Lebih jauh Oemar Hamalik menyoroti hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat perencanaan pembelajaran, yakni:
  1. Rencana yang dibuat harus disesuaikan dengan tersedianya sumber- sumber.
  2. Organisasi pembelajaran harus senantiasa memperhatikan situasi dan kondisi masyarakat sekolah.
  3. Guru selaku pengelola pembelajaran harus melakssiswaan tugas dan fungsinya dengan penuh tanggung jawab.
  4. Faktor manusia selaku anggota oprganisasi senantiasa dihadapkan pada keterbatasan.
Oemar Hamalik juga mengemukakan bahwa kegiatan perencanaan yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
  1. Rencana adalah alat untuk memudahkan mencapai tujuan.
  2. Rencana harus dibuat oleh para pengelola atau guru yang benar-benar memahami tujuan pendidikan dan tujuan organisasi pembelajaran.
  3. Rencana yang baik, jika guru membuat rencana itu memahami dan memiliki keterampilan yang mendalam tentang membuat rencana.
  4. Rencana yang dibuat secara terperinci.
  5. Rencana yang baik jika berkaitan dengan pemikiran dalam rangka pelaksanaannya.
  6. Rencana yang dibuat oleh guru harus sederhana.
  7. Rencana yang dibuat tidak boleh terlalu ketat, tetapi harus fleksibel (luwes).
  8. Dalam rencana khususnya rencana jangka panjang perlu diperhitungkan terjadinya pengambilan resiko.
  9. Rencana yang dibuat jangan terlalu ideal, ambisius, sebaiknya lebih praktis-pragmatis.
  10. Sebaiknya rencana yang dibuat oleh guru juga memiliki jangkauan yang lebih jauh dapat diramalkan keadaan yang mungkin terjadi.
Merujuk pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran di atas, maka pelaksanaan pembelajaran harus memenuhi beberapa unsur sebagai berikut:
  • a. Ilmiah
Keseluruhan materi yang dikembangkan atau dirancang termasuk kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus dan rencana pelaksanaan dan pembelajaran, harus benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan.
  • b. Relevan
Setiap materi memiliki ruang lingkup atau cakupan dan sistematikanya atau urutan penyajiannya.
  • c. Sistematis
Semua unsur perencanaan, baik untuk perencanaan jenis silabus maupun untuk rencana pelaksanaan pembelajaran, antara unsur yang satu dengan unsur yang lainnya harus saling terkait, mempengaruhi, menentukan suatu kesatuan yang utuh untuk mencapai tujuan atau kompetensi.
  • d. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar. Indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar dan sistem penilaian.
  • e. Memadai
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman, sumber belajar dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
  • f. Aktual dan kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
  • g. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus maupun rencana pelaksanaan pembelajaraan harus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
  • h. Menyeluruh
Komponen silabus rencana pelaksanaan pembelajaran harus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).
0 Komentar untuk "PRINSIP PERENCANAAN PEMBELAJARAN"

Back To Top