Kembali lagi bersama saya di blog tetamatika, tetamatika memberikan berbagai administrasi guru, materi ajar, media pembelajaran yang berkaitan dengan pelajaran matematika. Kali ini saya akan membahas mengenai kemampuan pemahaman matematis.
Kemampuan pemahaman matematis adalah salah satu tujuan penting dalam pembelajaran, memberikan pengertian bahwa materi-materi yang diajarkan kepada siswa bukan hanya sebagai hafalan, namun lebih dari itu dengan pemahaman siswa dapat lebih mengerti akan konsep materi pelajaran itu sendiri. Pemahaman matematis juga merupakan salah satu tujuan dari setiap materi yang disampaikan oleh guru, sebab guru merupakan pembimbing siswa untuk mencapai konsep yang diharapkan.
Adapun menurut para ahli mengenai kemampuan pemahaman matematis yang terdapat pada Sumarmo (2013: 31-32), sebagai berikut:
Polya menggolongkan pemahaman matematis dalam empat tingkatan pemahaman yaitu sebagai berikut:
a) Pemahaman mekanikal yaitu: dapat melaksanakan perhitungan ritin atau perhitungan sederhana.
b) Pemahaman induktif yaitu: dapat mencobakan sesuatu dalam kasus sederhana dan tahu bahwa sesuatu itu berlaku dalam kasus serupa.
c) Pemahaman rasional yaitu: dapat membuktikan kebenaran sesuatu.
d) Pemahaman intuitif yaitu: dapat memperkirakan kebenaran sesuatu tanpa ragu-ragu, sebelum menganalisis secara analitik.
Skemp membedakan dua jenis tingkat pemahaman, yaitu sebagai berikut:
a) Pemahaman instrumental yaitu: hafal sesuatu secara terpisah atau dapat menerapkan sesuatu padsa perhitungan rutin atau sederhana, mengerjakan sesuatu secara algoritmik saja. Tingkat pemahaman ini setara dengan pemahaman mekanikal.
b) Pemahaman relasional yaitu: dapat mengaitkan sesuatu dengan hal lain secara benar dan menyadari proses yang dilakukan. Tingkat pemahaman ini setara dengan pemahaman rasional.
Pollatsek membedakan dua tingkat pemahaman, yaitu sebagai berikut:
a) Pemahaman komputasional yaitu: dapat menerapkan rumus atau aturan pada perhitungan rutin atau sederhana, atau mengerjakan sesuatu secara algoritmik saja. Pemahaman ini setara dengan pemahaman mekanikal dan pemahaman instrumental.
b) Pemahaman fungsional yaitu: dapat mengaitkan sesuatu dengan hal lainnya secara benar dan menyadari proses yang dilakukan. Pemahaman ini setara dengan pemahaman rasional dan pemahaman relasional.
Copeland membedakan dua tingkatan pemahaman yaitu sebagai berikut:
a) Knowing how to yaitu: dapat mengerjakan perhitungan secara rutin atau algoritmik. Pemahaman ini setara dengan dengan pemahaman mekanikal, pemahaman instrumental dan pemahaman komputasional.
b) Knowing yaitu: dapat mengerjakan perhitungan dengan sadar akan proses yang dikerjakannya. Pemahaman ini setara dengan pemahaman rasional, pemahaman intuitif, dan pemahaman fungsional.
Berdasarkan penjelasan tersebut, kemampuam pemahaman matematis yang digunakan dalam penelitian ini adalah kemampuan pemahaman menurut Skemp, yaitu pemahaman relasional, dimana dalam pemahan ini mengacu pada indikator pemahaman konsep menurut Kilpatrick dan Findell (dalam Ma’sum, 2013: 26), yaitu: kemampuan menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari, kemampuan mengklarifikasi objek-objek berdasarkan dipenuhi atau tidaknya persyaratan yang membentuk konsep tersebut, kemampuan menerapkan konsep secara algoritma, kemampuan mengaitkan berbagai konsep (internal dan eksternal matematika).
0 Komentar untuk "Kemampuan Pemahaman Matematis"